SOP atau Standard Operating Procedure berfungsi seperti buku manual yang wajib diketahui, dipahami dan diikuti oleh setiap pihak yang bersangkutan. SOP itu sendiri menjadi sebuah hal yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan untuk sebagai salah satu bentuk kontrol kualitas terhadap segala proses pekerjaan.
SOP juga bisa membantu sebuah perusahaan untuk lebih tertata dan menjadi lebih profesional dalam segala bidang, untuk kemajuan perusahaan itu sendiri.
Karena sebuah perusahaan terdiri dari berbagai struktur dan lingkup pekerjaan, maka SOP dari perusahaan tersebut juga hendaknya dibuat menjadi beberapa bagian, yang meliputi masing-masing lingkup pekerjaan.
Setiap bidang pekerjaan atau bisa dikatakan sebuah departemen memiliki SOP masing-masing. Dalam menyusun SOP sebuah perusahaan, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh yaitu:
• Melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis SOP yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, serta mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang terkait dalam setiap SOP
• Membuat SOP yang dibutuhkan. Banyak panduan SOP yang bisa dipergunakan yang pada intinya mencakup penjelasan mengenai jenis pekerjaan serta prosedur pekerjaan yang harus diikuti
• Memberikan SOP kepada pimpinan serta kepada semua pihak yang terkait
• Menyimpan SOP dari masing-masing pekerjaan dalam file tersendiri
• Melakukan revisi secara teratur untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang ada di perusahaan tersebut atau disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi atau sistem yang ada
Ada beberapa jenis SOP perusahaan yang bisa dibuat, misalnya saja SOP pemeliharaan fasilitas kantor, SOP pembelian barang, SOP di bidang sumber daya manusia, SOP di bidang transportasi perusahaan, SOP di bidang informasi tekhnologi serta SOP di bidang akunting. Masing-masing SOP tentunya akan memuat prosedural kerja yang berbeda tergantung dari tanggung jawab masing-masing bidang.
Berikut ini adalah contoh SOP perusahaan untuk bidang pembelian, khususnya untuk bidang produksi barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut
Standard Operating Procedure
Departemen Produksi
1. Tujuan
Memastikan bahwa setiap bahan baku yang dibutuhkan untuk bisa memproduksi produk A sesuai dengan standar mutu yang ditentukan dan melalui proses produksi yang benar sehingga kualitas produk dapat terus terjaga
2. Ruang Lingkup
Meliputi penjelasan mulai dari tahap permintaan bahan baku dari bagian produksi, proses pemesanan, proses seleksi dan proses pengiriman ke bagian produksi, proses produksi dan proses kualitas kontrol, proses pengepakan dan pengiriman ke bagian pemasaran
3. Dokumen
• Form kebutuhan bahan baku
• Daftar supplier bahan baku
• Form pemesanan
• Form uji kualitas produk
4. Rincian Prosedur
• Pihak bagian produksi menuliskan keterangan mengenai kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Form kebutuhan bahan baku ini meliputi jenis dan jumlah bahan baku yang rencananya dibutuhkan untuk proses produksi selama jangka waktu tertentu
• Form diserahkan kebagian pembelian untuk dilakukan pengecekan dan pemesanan kepada supplier yang sudah bekerja sama dengan perusahaan
• Bahan baku diterima oleh bagian pembelian dan diantarkan ke bagian produksi
• Bahan baku yang masuk harus dicek terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan permintaan yang diberikan
• Dilakukan uji kontrol terhadap beberapa contoh dari bahan baku yang ada untuk memastikan bahwa kualitas bahan tersebut sesuai dengan kebutuhan produksi
• Bila bahan tersebut lolos uji kontrol, maka bahan tersebut bisa dimasukkan ke ruang produksi untuk bisa diproduksi secara massal dengan mesin yang telah ada
• Proses produksi berlangsung
• Produk akhir yang keluar dari bidang produksi harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kualitasnya sesuai dengan standar yang ada. Kualitas ini diilihat dari segi kemasan, bentuk dan rasa.
• Bila kualitasnya sudah sesuai dengan standar, maka bisa dilanjutkan ke proses pengepakan.
• Bila kualitasnya belum sesuai standar, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail dan produk yang tidak sesuai standar harus dibuang atau diolah kembali
• Proses pengepakan untuk produk yang sesuai standar dilakukan
• Produk tersebut disimpan dan siap untuk diserahkan kepada pihak pemasaran yang akan memasarkan produk ke tempat-tempat yang ditunjuk
• Pendokumentasian dari setiap hasil proses produksi yang meliputi tanggal dan waktu proses produksi, jumlah dan jenis bahan baku yang masuk, total hasil produksi yang didapatkan, cacat produksi yang terjadi, serta berbagai keterangan lain yang perlu ditambahkan.
• Penyerahan hasil dokumentasi kepada pihak atasan
• Penyimpanan hasil dokumentasi untuk bisa dijadikan bahan rujukan dan evaluasi kedepannya
Contoh SOP tersebut bisa dimodifikasi sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan dalam setiap perusahaan. Jangan lupa untuk mereview SOP tersebut dari waktu ke waktu untuk bisa melakukan perubahan yang dirasakan perlu sehingga proses kerja dimasa yang akan datang bisa berlangsung dengan lebih efektif dan efisien untuk kemajuan perusahaan itu sendiri.